Langsung ke konten utama

Postingan

Jempolmu bagian dari perjuangan

Cuma bisa bantu doa Cuma bisa donasi ga seberapa Cuma bisa bantu share aja . . Jika 3 ini konsisten kita lakukan, insya Allah ini bukan "cuma" sahabat. Ini bagian dari keberpihakan iman. Cara kita untuk berjuang membantu saudara kita di Palestina, dengan menyebarkan info sebanyak2nya, seluas2nya, dengan catatan PILIH sumber yang kredibel atau shahih. . . Berikut akun akun yang saya rekomendasikan utk dipantau @eye.on.palestine @muhammadhusein_gaza @bangonim @adararelief @infoknrp @npc.or.id @kispa_id  @actforhumanity @sahabatalaqsha  @bsmi_id . Semalam, kondisi Gaza kian genting. 155 serangan udara diluncurkan, target mereka menghancurkan akses jalan dan rumah sakit disana. Hasbunallah Wanikmal Wakil Nikmal Maula Wanikman Nasir. Perjuangan masih panjang, kita "hanya" memberitakan semoga tidak ada rasa bosan, karena mereka disana setiap hari berjuang ditengah dentuman rudal. . . Disana negeri muslim tengah terluka, semoga Allah tetap berkahi #savepalestin
Postingan terbaru

Emang Palestina kenapa si uma?

Buibu udah ada yang ditanyain anaknya ada apa di Palestina? Sebenernya isu palestina bukan hal yang baru di rumah kami. Seperti di foto ini tahun 2017, mengajak haifan dan faqih untuk ikut serta dalam aksi solidarity peduli palestina di Monas. . . Tentunya berbeda saat dulu dan sekarang penjelasannya. Terlebih beberapa kali ia melihat di televisi berita tentang penyerangan ke al aqsha dan jalur gaza . . Logika paling mudah diterima saat ini dengan pengandaian rumah miliknya "Jadi gini mas, gimana kalau ada temen haifan main ke rumah sini, izin nginep beberapa hari. Eh ga lama dia bilang kalau rumah ini punya dia, mas haifan harus pergi dari sini" "Ya ga bisa dong uma, ini kan rumah haifan" "Nah itu yg sedang terjadi di Palestina. Tanah mereka diambil paksa" Dia kemudian mikirrr lamaaa banget. Akhirnya banyak dialog terbuka diantara kami. Termasuk tentang kesucian baitul maqdis.  . . "Coba ambil Alquran nya, cari surat Al Isra ayat 1, dibac

Menjadi Muslimah di Palestina

Menjadi wanita di Palestina 🧕  Palestina, sampai hari ini tanahnya terus dirampas oleh Zionis, makar dan kebencian sungguh sangat terpampang nyata dan dipertontonkan.  Para mujahidnya, rela berjaga demi kemuliaan kiblat pertama umat Islam, yang kemuliaannya sudah Allah Ta’ala sebut di dalam Alquran dengan negeri yang diberkahi.  Perlawanan adalah sebuah keniscayaan ketika menghadapi kebejatan dan kekejian yang hanya tahu mengusir, membunuh, menculik, menembak, menikam dan merenggut segalanya.  Jihad, adalah nyanyian yang disenandungkan ibu-ibu di Palestina yang luka hatinya karena perlakuan Zionis terhadap Masjid Al Aqsa yang mulia.  Wanita di Palestina sadar akan tugasnya untuk melahirkan jutaan mujahid-mujahidah pembela kemuliaan Islam. Mereka sudah bertekad hendak mengantarkan anak-anaknya ke gerbang perjuangan fi sabilillah. Mereka relakan anak dan suaminya berjuang memerdekakan tanah air umat Islam dunia.  Tak heran bila kita melihat wanita di Palestina tetap melawan

Disana Negri Muslim tengah terluka

Ketika sedang khusyuk shalat tarawih semalam, rapatnya shaf para muslim di Al aqsha buyar. Granat kejut dan peluru karet menghujani komplek masjid yang Allah berkahi ini. Ini bukan bentrokan senjata, ini penyerangan terencana, 178 orang terluka. . . "Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil haram ke Masjidil aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat." (QS. Al-Isra' Ayat 1) . . Al aqsha bukan sekedar urusan orang Palestine, ia adalah amanah umat. Aku, kamu, kita semua yg bersyahadat. Kiblat pertama milik muslim sedunia.  . . Penghujung ramadhan ini, panjatkan doa setulus hati utk para penjaga masjid yang Allah berkahi "Allahumma ‘a-izzal islama wal muslimin, Allahummanshur ikhwananal musliminal mujahidina fi filistin,Allahummanshur ikhwananal musliminal mujahidina fii kulli zaman fii kulli makan&qu

Apakah getaran itu masih ada?

Apakah getaran itu masih ada? Jangan2 kita Merasa beriman tapi tak terasa sama sekali ketika Al-Qur'an dibacakan. Perlu mengecek hati kita, apa kabar iman hari ini? Apakah ramadhan ini membawa pengaruh kepada hidup kita? Atau hanya seperti ritual yang menyisakan lapar dan haus saja tanpa pertambahan iman apalagi ampunanNya? . . Sifat orang yang beriman sesungguhnya, apabila disebut Allah gemetarlah hatinya karena takut kepada-Nya, lalu mengerjakan semua perintahNya dan meninggalkan larangan-larangan-Nya.  . . Kemudian mereka senantiasa bertawakal kepada Rabb yang telah menciptakan mereka dengan kekuasaanNya dan memelihara mereka dengan kenikmatan dari-Nya, sehingga mereka tidak berharap kepada selain-Nya, tidak menghadap kecuali kepada-nya, tidak meminta hajat kecuali dari-Nya, dan mereka mengetahui bahwa segala yang Dia kehendaki akan terjadi dan apa yang tidak Dia kehendaki tidak akan terjadi. . . Hari ini, yuk cek hati kita, masihkah ia bergetar ketika mendengar ayat-ayat cintaN

Kenapa ya sulit untuk bahagia?

"Aku bahagia kalau udah punya rumah sendiri, Aku bahagia kalau sudah menikah di usia segini, Aku bahagia kalau penghasilan sudah 8 digit, Aku bahagia kalau muka glowing" . . Terkadang standard pencapaian diri (terhadap dunia) menjadikan kita sulit untuk bahagia. Bahkan ketika takdir Allah tak sesuai dengan harapan kita, tak jarang syukur itu hilang dari hati . . “Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya." (HR Muslim Nomor 2999). . . Cuma dua itu kondisi seorang mukmin. Kalau gak bersabar maka ia bersyukur. Jangan sampai kita mendikte Allah untuk takdir kita. Karna bisa jadi yang baik menurut kita belum tentu baik di mata Allah. Perbanyak syukur, turunkan standard bahagiamu agar hati senantiasa merasa

Karena Pernikahan itu...

Teringat beberapa tahun silam saat memulai pernikahan, banyakk sekali kejutan yang Allah hadirkan. Kami berjuang satu sama lain utk adaptasi dengan berbagai kebiasaan tentu saja ketidakcocokan secara personal. . . Masalah handuk basah di kasur, perbedaan selera makanan, habbits tidur suami yg begadang banget saya yang ga bisa tidur malam, sampai cara kami menyampaikan pendapat satu sama lain, semua ini tak serta merta langsung sefrekuensi saat ijab qabul terucap. Ada masa kami menemukan titik buntu hanya karena ego terlalu tinggi dibanding tujuan pernikahan. . . Ada hal hal yang selagi tak melanggar syariat, perlu kita cari titik temunya. Karena sesungguhnya kita dan pasangan adalah dua insan yang sangat berbeda. Ketidakcocokan pasti akan selalu ada, tapi bukan itu inti dari pernikahan kita. Bagaimana agar visi bersama bisa tercapai. Masuk surga sekeluarga 💜 . . Untukmu yang sedang berjuang mencari titik temu dari berbagai ketidakcocokan itu, selalu libatkan Allah dalam perjuanganmu.